Jumat, 24 April 2015

MIKROBA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Bakteri di Udara pada Jalan Raya



Jalan raya adalah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Jalan raya digunakan untuk kendaran bermotor, masyarakat umum, berdagang dan lain-lain. Kemacetan lalu lintas pun menjadi permasalahan sehari-hari ditemukan di Pasar, Sekolah, Terminal bus, Lampu merah dan Persimpangan jalan raya maupun rel kereta api. Tak terelakan, jika jalan raya menjadi tercemar dengan adanya asap kendaraan bermotor, asap pabrik dan lain-lain.


Gambar: Kemacetan Jalan Raya
 
Mari kita bahas bersama…

Atmosfer tersusun atas dua lapisan utama yaitu troposfer dan stratosfer. Troposfer tersusun atas lapisan laminar, lapisan turbulen, lapisan friksi luar dan lapisan konveksi. Atmosfer mengandung partikel-partikel yang disebut aerosol, salah satu komponen aerosol yaitu bioaerosol yang terdiri dari mikroba dan pollen (Sofa, 2008).

Udara mengandung sejumlah oksigen yang merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen, 0,93 % Argon, 0,03 Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2).

Tidak ada organisme yang dapat hidup dan terapung begitu saja di udara. Flora mikroorganisme udara terdiri atas organisme yang dapat mengapung  sementara di udara atau terbawa pada partikel debu. Setiap kegiatan manusia sering menimbulkan bakteri di udara. Batuk dan bersin menimbulkan aerosol biologi, yaitu kumpulan partikel udara (Volk & Wheeler, 1989), pencemaran udara berupa asap kendaraan bermotor dan asap yang dihasilkan oleh peindustrian.

Udara merupakan habitat asli dari mikroba, tetapi udara di sekeliling kita sampai beberapa kilometer diatas permukaan bumi mengandung bermacam-macam jenis mikroorganisme dalam jumlah yang beragam. Mikrooganisme yang paling banyak berkeliaran di udara  bebas adalah bakteri, jamur, khamir dan ragi. Selain itu gas, partikel debu dan uap air juga mengandung mikroorganisme. Di udara terdapat sel vegetatif dan spora bakteri, jamur dan ganggang, virus dan kista protozoa. Selama udara terkena sinar matahari, udara tersebut akan bersuhu tinggi dan berkurang kelembabannya. Selain mikroba yang mempunyai mekanisme untuk dapat toleran pada kondisi ini, kebanyakan mikroba akan mati. Udara  merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. 

Mikroba di udara bersifat sementara dan beragam. Udara bukan tempat mikroorganisme untuk tumbuh, tetapi merupakan pembawa bahan partikulat debu dan tetesan cairan yang mungkin dimuati mikroba. Jumlah dan macam mikroorganisme dalam suatu volume udara bervariasi sesuai dengan lokasi, kondisi cuaca dan jumlah orang yang ada. Daerah yang berdebu seperti di jalan raya, hampir selalu mempunyai populasi mikroorganisme yang tinggi. Sebaliknya dengan hujan, salju atau hujan es akan cenderung mengurangi jumlah organisme di udara dengan membasuh partikel yang lebih berat dan mengendapkan debu (Volk & Wheeler, 1989).

Mikroba yang terdapat di jalan raya sangat banyak jumlahnya dan beraneka ragam. Mikroba di udara yang sering beterbangan berupa jasad renik seperti jamur, spora, khamir, dan bakteri. Mikroba tersebut telah diisolasi dari udara pada permukaan bumi. Contoh jenis jasad-jasad renik yang dijumpai di atmosfer sebagai berikut:



Tinggi (meter)
Bakteri (genus)
Cendawan (genus)
1.500-4.500
Alcaligenes
Bacillus
Aspergillus
Macrosporium
Penicillium
4.500-7.500
Bacillus
Aspergillus
Clasdosporium
7.500-10.500
Sarcina
Bacillus
Aspergillus
Hormodendrum
10.500-13.500
Bacillus
Kurthia
Aspergillus
Hormodendrum
13.500-16.500
Micrococcus
Bacillus
Penicillium
Sumber: Irianto (2002) 
  
Jenis jasad-jasad renik tersebut diambil dari udara di daerah perindustrian dan disekitar jalan raya selama jangka waktu beberapa bulan. Bagian terbanyak dari mikroba yang berasal dari udara adalah spora dari genus Aspergillus. Di antara tipe-tipe bakteri yang ditemukan ada bakteri pembentuk spora dan bukan pembentuk spora, basilus Gram positif, kokus Gram positif dan basilus Gram negatif.

Gambar: Bakteri Bacillus

Gambar: Bakteri Alcaligenes


Mikroba-mikroba tersebut dapat mengambil nutrisi dengan mengikat nitrogen terutama N2 bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase. Sehingga, mikroba dapat tetap hidup di udara. Pertumbuhan mikroba di udara sangat cepat, apalagi mikroba pada jala raya yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor ataupun asap perindustrian.  

Faktor intrinsik dan lingkungan mempengaruhi distribusi jenis mikroflora di udara. Faktor intrinsik meliputi sifat dan keadaan fisiologis mikroorganisme ataupun keadaan suspensi. Ukuran mikroorganisme merupakan faktor yang menentukan jangka waktu mereka untuk tetap  melayang di udara. Umumnya mikroorganisme yang lebih kecil dapat dengan mudah dibebaskan ke udara dan tetap hidup dalam jangka waktu lama. Miselium fungi memiliki ukuran yang lebih besar dan tidak dapat bertahan lama di udara.  Keadaan suspensi berperan penting dalam keberadaan mikroorganisme di udara. Semakin kecil suspensi, semakin besar kemungkinan mereka untuk tetap berada di udara.  Biasanya mereka melekat pada partikel debu dan air liur. Mikroorganisme yang ada dalam partikel debu di udara hanya hidup untuk waktu yang singkat. Tetesan yang dibuang ke udara melalui batuk atau bersin juga hanya dapat bertahan di udara untuk waktu singkat dan partikel debu yang beterbangan di jalan raya maupun tempat lain, hanya dapat bertahan di udara dalam waktu yang singkat pula.

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba udara adalah suhu atmosfer, kelembaban, angin, ketinggian dan lain-lain. Temperatur dan kelembaban relatif adalah dua faktor penting yang menentukan viabilitas dari mikroorganisme dalam aerosol. Kemampuan mikroba bertahan hidup lebih ditentukan oleh RH dan suhu. 

Pengaruh angin juga menentukan keberadaan mikroorganisme di udara. Pada udara yang tenang, partikel cenderung turun oleh gravitasi. Tapi sedikit aliran udara dapat menjaga mereka dalam suspensi untuk waktu yang relatif lama. Angin berperan penting dalam penyebaran mikroorganisme untuk membawa mikroba lebih jauh.  Ketinggian membatasi distribusi mikroba di udara. Semakin tinggi dari permukaan bumi, udara semakin kering, radiasi ultraviolet semakin tinggi dan suhu semakin rendah sampai bagianMikroba dalam fase spora yang dapat bertahan dalam kondisi ini. Beberapa jenis mikroba yang ada di udara, antara lain Bacillus, Sarcina dan Penicillum.

Mikroba di udara pada jalan raya dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit yang ditularkan melalui udara, antara lain:
  1.   Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang sangat mudah dalam penularannya. Penderita TBC biasanya mengalami batuk yang berkepanjangan sebagai gejala utama selama beberapa minggu yang diikuti dengan demam tinggi. Biasanya demam menyerang pada malam hari, namun ketika siang demam akan berkurang bahkan cenderung turun dan akan datang lagi bila mulai menjelang malam. Orang yang terkena TBC, daya tahan tubuhnya akan menurun secara drastis, nafsu makan berkurang dan berat badan menurun dengan sangat cepat, rasa lelah dan batuk-batuk.
   
      2.   Meningitis

Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam darah dan berpindah kedalam cairan otak. Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis diantaranya, Streptococcus pneumoniae (pneumococcus),  Neisseria meningitidis (meningococcus),  Haemophilus influenzae (haemophilus),  Listeria monocytogenes (listeria) dan bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis.
  1.   Flu Burung
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza H5N1. Virus yang membawa penyakit ini terdapat pada unggas dan dapat menyerang manusia. Gejala pada flu burung ini sangat mirip dengan gejala flu biasa, antara lain demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek, nyeri otot, sakit kepala dan lemas. Namun, dalam waktu yang singkat penyakit ini dapat menyerang paru-paru dan menyebabkan peradangan (pneumonia).
  1.   Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru ditandai dengan gejala yang mirip dengan penderita selesma atau radang tenggorokan biasa, antara lain batuk, panas, napas cepat, napas berbunyi hingga sesak napas, dan badan terasa lemas. Penyakit ini terjadi akibat bakteri Streptococus pneumoniae dan Hemopilus influenzae yang berterbangan di udara terhirup masuk ke dalam tubuh. Bakteri tersebut sering ditemukan pada saluran pernapasan, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Selain dapat menimbulkan infeksi pada paru-paru, bakteri berbahaya itu juga dapat mengakibatkan radang selaput pada otak (meningitis) serta infeksi pembuluh darah yang amat fatal.
  1.   Sars
Sindrom pernapasan akut parah atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) merupakan penyakit yang ditandai dengan gejala gangguan pernapasan berupa napas pendek dan terkadang disertai batuk. Penyebab SARS adalah Coronavirus, yaitu virus yang bersifat menular dan umumnya menyerang saluran pernapasan atas, virus ini juga dapat menyebabkan flu. 

  1.   Influenza
Influenza atau flu merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum. Influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi.

  1.    Asma
 Asma merupakan peradangan kronis yang umum terjadi pada saluran napas yang ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, penyumbatan saluran napas yang bersifat reversibel, dan spasme bronkus. Gejala umum meliputi batuk, dada terasa berat, dan sesak napas. Asma pada awalnya diperkirakan disebabkan oleh kombinasi faktor genetika dan lingkungan. 

Selamat membaca…

Referensi  
Agus Rahman. http://www.academia.edu/6087865/PENCEMARAN_UDARA_print. 2014. (Dikutip pada tanggal 22 April 2015 pukul 13.12 WIB).
Aldilah Bagas. http://aldilah-bagas-d.blog.ugm.ac.id/2012/06/17/pencemaran-udara/. 2012. (Dikutip  pada tanggal 22 April 2015 pukul 21.52 WIB).
Anonim. http://digilib.unila.ac.id/5651/10/10.%20Bab%20II.pdf. 2012. (Dikutip pada tanggal 22 April 2015 pukul 15.16 WIB).
Darkuni, M. Noviar. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi, dan Mikologi). Malang: Universitas Negeri Malang. 2001.
Dwidjoseputro, D. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Imagraph. 2005.
Kusnadi, dkk. Mikrobiologi. Malang: JICA. 2003.
Schlegel, Hans G, dan Karin Schmidt. Mikrobiologi Umum edisi keenam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1994.
Tarigan, Jeneng. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. 1988.
Thieman, William J, and Michael A. Palladino. Introduction to Biotechnology. New York: Benjamin Cummings. 2004.
Tim Perkamusan Ilmiah. Kamus Pintar Biologi. Surabaya: Citra Wacana. 2005.

45 komentar:

  1. Artikel evin sangat memberikan wawasan tambahan dan mengingatkan kita bahwa pentingnya menjaga tubuh kita terlebih lagi dari udara kotor yang sangat biasa terjadi di kota kota padat.

    Saya hanya ingin menambahkan alangkah lebih baiknya, Evin menjelaskan tentang mikroba yang menyebabkan TBC. Evin bisa membacanya dari sumber http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm yang menjelaskan penyebab TBC ialah bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang berbentuk batang dan bersifat tahan asam. Nah, bakteri ini berada di udara karena penderita TBC berbicara atau batuk.

    Lalu tentang Asma juga disebutkan dari sumber http://www.vemale.com/topik/asma/25395-infeksi-virus-dan-bakteri-dan-penyakit-asma.html bahwa serangan asma yang terjadi pada saluran nafas seringkali disebabkan oleh virus-virus dan bakteri-bakter. Salah satu contoh virus yang juga menyerang saluran pernafasan adalah influenza.

    Menurut webmd.com, flu memiliki cara yang sama dalam menyerang tubuh manusia dengan asma. Seringkali, ketika penyakit asma menyerang, penyakit flu juga sudah menyerang terlebih dahulu ataupu menyerang bersamaan dengan asma tersebut.

    Seperti itu vin tambahannya~~ Terima kasih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Audina telah menambahkan. Semoga bisa menjadi pelengkap bagi artikel saya.

      Hapus
  2. tak bisa dipungkiri bahwa memang dijalan raya terdapat banyak sekali polusi udara bahkan suara yang menghiasi setiap hari aktivitas manusia, terlebih lagi seperti sudah dijelaskan evin diatas bahwa tidak hanya ada satu mikroba yang ada diudara, bahkan lebih dan beragam pula kerugian yang ditimbulkannya. secara keseluruhan artikel ini cukup bagus, akan tetapi mungkin sebagian dari kita tidak ada yang tahu bahwa dijalan raya ada bakteri yang sangat bermanfaat yaitu telah ditemukan bakteri yang memperkuat jalan-jalan beton yang sudah rusak. hal ini sesuai dengan berita yang diungkap pada sumber inihttp://teknologi.news.viva.co.id/news/read/190729-ditemukan--bakteri-untuk-perbaiki-jalan-raya bahkan seorang mahasiswa ITB jurusan teknik kimia telah melakukan penelitian tentang bakteri bacillus yang dicampur semen sebagai bahan baku beton. Bakteri tersebut dipilih karena bisa mengeluarkan kotoran berupa zat kapur. Cocok dengan bahan baku semen yang juga zat kapur.
    Sifat lain mikroorganisme yang satu ini juga unik. Jika mendapati lingkungan yang tidak cocok, ia akan menjadi spora. Dalam bahasa sederhana, mikroorganisme tipe bacillus akan mati suri sendiri dan akan hidup lagi pada saatnya. Rangsangan yang paling ampuh untuk membuat mikroba tersebut hidup lagi adalah air hujan.

    semoga bermanfaat informasi tambahannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Euis telah menambahkan. Informasi yang ditambahkan sangat bermanfaat.

      Hapus
  3. bakteri ada dimana-mana yah vin hehehe..
    artikelnya sudah dikemas dengan bagus, saya tertarik pada bagian beberapa penyakit yang berasal dari bakteri di jalan raya. ternyata dengan keluar rumah saja kita bisa mendapat kemungkinan yang besar untuk terjangkit penyakit. saya ingin mengaitkan juga dengan polusi bahwa meningkatnya asap kendaarn berefek buruk juga untuk kesehatan, yang akhrnya menyebabkan infeksi saluran pernafasan yang memicu pertumbuhan kuman Bordetella pertusis dan menyebabkan batuk (sumber http://artikeltentangkesehatan.com/mengenali-berbagai-macam-penyebab-batuk.html) jadi alangkahnya baiknya kita memulai hidup sehat dengan jalan kaki dan naik angkutan umum saja untuk mengurangi polusi kendaraan.
    selain itu penanaman pohon bisa dilakukan untuk mengurangi polusi udara yang memicu banyak infeksi dari bakteri ( sumber http://hesperian.org/wp-content/uploads/pdf/id_cgeh_2010/id_cgeh_2010_05.pdf)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, bakteri beterbangan dimana-mana.
      Terima kasih Mazidah telah menambahkan. Penanaman pohon sangat menjadi solusi bagi polusi udara.

      Hapus
  4. Ketika membaca artikel evin,ternyata bakteri di udara pada jalan raya sangat membahayakan,apalagi saat ini udara yang ada disekitar kita sudah sangat tercemar oleh polusi udara, asap pabrik dan lain-lain. Evin menyebutkan bahwa udara merupakan campuran dari gas seperti nitrogen, CO2, O2 dan sebagainya, sebaiknya evin juga menjelaskan gas-gas tersebut berasal dari mana atau karakteristik dari gas tersebut, contoh CO2 adalah gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan. Agar kita menambah wawasan kita^^

    Selanjutnya seperti yang sudah dijelaskan oleh mazidah kita bisa mengurangi polusi udara dengan cara jalan kaki, naik angkutan umum, dan penanaman pohon. saya ingin menambahkan bisa saja kita melakukan acara car free day atau fun bike agar kita bisa berperan mengurangi sedikit dari polusi udara yang ada disekitar kita. terimakasih evin:)

    sumber : https://www.academia.edu/6087865/PENCEMARAN_UDARA_print

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Ayu telah menambahkan dan memberikan solusi bagi kita semua.

      Hapus
  5. terimakasih atas pejelasannya ya, vin. Luar biasa sekali bahwa kehidupan kita memang tidak terlepas dari mikroba dan ada yang menguntungkan maupun merugikan, seperti yang Evin jelaskan bahwa mikroba pada jalan raya juga ada yang merugikan yaitu dapat menimbulkan penyakit. ada baiknya kita lebih berhati-hati dengan menjaga kebersihan pada diri kita setelah melakukan aktifitas di luar rumah dengan cara mandi. seperti yang kita ketahui bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya agar terhindar dari penyakit-penyakit yang disebabkan mikroba.. :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Firda telah membenarkan artikel yang telah saya buat. Amin... Semoga kita selalu dalam lindungan Allah.

      Hapus
  6. artikel yang bagus apalagi menyangkut banyaknya polusi udara ya terutama di jakarta -_-. sudah cukup jelas paparan yang tekah diijelaskan bahwa di udara banyak sekali jamur, ragi, bakteri dsb yang tersebar di udara dan bisa saja menyerang orang yang bila sistem imunnya sedang tidak sehat. namun ada loh cara untuk mengurangi polutasn di udara bagiaman sih?
    yaitu dengan mesin ozon . Karena cara bahwa ozon kembali menjadi oksigen dari waktu ke waktu, ozon tidak bisa disampaikan dalam tangki. Sebaliknya, ozon biasanya diproduksi di tempat oleh generator ozon. dan cara kerja nya yaitu Atom oksigen ketiga ozon membuatnya sangat reaktif. Atom ini mudah menempel pada molekul bau lainnya. Ketika kontaminan seperti bau, bakteri atau virus melakukan kontak dengan ozon, struktur kimianya diubah menjadi senyawa yang kurang berbau. Sebagai ozon lebih menyerang senyawa yang tersisa, bau ini akhirnya hancur. Proses ini disebut oksidasi. Ozon dasarnya kembali menjadi oksigen setelah digunakan. Hal ini membuat oksidan sangat ramah lingkungan.

    dan kamu bisa membaca info selanjutnya di link ini --> http://mesinozon.indonetwork.co.id/ selamat membaca referensi ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Ka Firdhani atas tambahan informasinya. Informasi yang ditambahkan sangat menambah wawasan kita semua.

      Hapus
  7. Dari pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa yang paling sering ditemui yaitu jenis Aspergillus pada berbagai tingkat ketinggian. Ingin menambahkan, sebenarnya bakteri ini tidak hanya berkembang di luar ruangan, melainkan juga dapat berkembang dengan baik di dalam ruangan. Golongan jamur dominan yang bisa didapati dalam suatu ruang adalah dari genus Trichosporon, monieliella, Trichoderma dan Aspergillus, sedangkan golongan bakteri dominan adalah dari genus Pseudomonas dan Bacillus (Waluyo, 2005). Pada dasarnya memang jenis ini banyak berada di udara, baik di luar maupun di dalam ruangan. Jadi kebayang dong betapa bahaya nya udara di lingkuangan sekitar, di dalam ruangan saja berbahaya apalagi di luar ruangan? Artikel ini menyadarkan kita bahwa untuk menjaga lingkungan agar terhindar dari polusi itu sangat penting, karena itu demi kebaikan kita sendiri.
    Seperti yang sudah dijelaskan, kelembaban turut mempengaruhi jumlah bakteri udara. Udara pada musim panas/kering membawa bakteri lebih banyak dari pada musim dingin atau hujan. Beberapa mikroorganisme udara termasuk dalam golongan mikroorganisme yang patogen dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia, terutama bila berada di suasana udara tidak bebas seperti didalam perumahan penduduk, rumah sakit, gedung-gedung umum dan perkantoran, pabrik serta gedung-gedung lainnya. Golongan ini terdiri atas berbagai jenis mikroorganisme patogen, baik jamur, protozoa, bakteri maupun virus. Jadi karena adanya bakteri di udara bebas dapat menyebabkan berbagai penyakit menular contohnya influenza, biasanya penyakit menular tersebut akan mudah tertular apabila kita berada di lingkungan yang tertutup karena ruang lingkup yang sempit. penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-31307-2-Nina-BiologiUSU.pdf

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Ana telah menambahkan artikel diatas dan tambahannya sangat informatif sekali.

      Hapus
  8. Terima kasih Evin bertambah lagi pengetahuan saya mengenai mikroba pada udara. Ternyata banyak sekali yaa mikroba disekitar kita. Saya disini ingin menambahkan sedikit mengenai penyebab penyakit yang disebabkan oleh udara yang ada dijalan raya maupun udara dilingkungan tempat kita tinggal. Penyebab penyakit asma
    ada dua faktor yang menjadi penyebab penyakit asma, faktor ini bisa datang dari dalam maupun dari luar. Sebenarnya penyebab penyakit ini belum diketahui belum pasti, namun ada beberapa hal yang dapat memicu penyakit asma.

    Faktor dari dalam misalnya penyakit turunan.
    Penyakit asma merupakan penyakit turunan, misalnya jika anda mengetahui teman atau siap saja yang mengidap penyakit asma, bisa dipastikan ia mewarisi penyakit ini dari orang tuanya maupun kakek atau neneknya.

    Faktor dari luar misalnya lingkungan.
    Lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab penyakit asma. Jika memiliki penyakit ini dan sering berada di lingkungan berdebu, kotor dan kurang nyaman maka penyakit asma lebih mudah terpicu sehingga bagi anda yang mengidap penyakit ini seharusnya lebih memperhatikan lingkungan disekitar anda. Misalnya saja, anak-anak yang memiliki penyakit ini, usahakan untuk tidak bermain hewan-hewan seperti kucing, atau hewan lain yang memiliki bulu-bulu halus. Jauhkan juga dari boneka-boneka yang memiliki bulu halus seperti hewan yang saya sebutkan tadi.

    Masih banyak lagi dan info tersebut dapat dilihat pada laman http://www.penyebab-penyakit.com/2013/06/penyebab-penyakit-asma-gejala-dan-cara.html semoga bermanfaat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Heti telah menambahkan informasi yang sangat bermanfaat bagi kelengkapan artikel saya.

      Hapus
  9. This article is very interesting..
    Memang banyak polusi udara yang sudah mencemari daerah sekitar terutama di jalan raya, faktor ini disebabkan karena kurangnya penghijauan di jalan raya sehingga debu polusi pun tidak dapat terserap oleh tumbuhan, sehingga menumpuknya udara-udara kotor di alam. tidak diherankan lagi bila banyak macam mikroba yang beterbangan di udara, dengan faktor yang sudah anda jelaskan diatas.
    saya juga ingin menambahkan mikroba yang berada di udara selain di jalan raya, dapat diperhatikan pula udara disekitar ruagan kita. Kualitas udara dalam ruang dipengaruhi antara lain kondisi bangunan, elemen
    interior, fasilitas pendingin ruangan, pencemar kimia dan pencemar biologi. referensi lain yang saya bacapun bahwa adanya kualitas mikroorganisme udara pada ruangan serta penyakit yang ditimbulkan dapat dilihat di http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20300373-T%2030520-Jumlah%20koloni-full%20text.pdf

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ohh, thank you miss Indah.
      Terima kasih Indah telah menambahkan informasi baru yang sangat bermanfaat.

      Hapus
  10. Berdasarkan artikel diatas, bahwa salah satu penyakit akibat pencemaran udara yaitu asma. Yang oleh saudari Audina, disebutkan salah satu penyebabnya yaitu virus influenza.
    Bagaimana mekanisme virus influenza tersebut menyerang saluran pernafasan kita, sehingga terjadi asma? Terima kasih

    BalasHapus
  11. wah ternyata bakteri ada di mana-mana terutama jalan raya , sebagai pengguna jalan raya tentunya kita harus waspada. Berikut ini merupakan link mengenai "Tips Melindungi Tubuh Dari Paparan Polusi Di Jalan Raya "
    (http://www.artikelkesehatan99.com/3-tips-melindungi-tubuh-dari-paparan-polusi-di-jalan-raya/)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Nihlah telah memberikan tambahan berupa tips melindungi tubuh dari paparan polusi di jalan raya. Tipsnya sangat bermanfaat sekali.

      Hapus
  12. Masalah Udara memang tak ada habisnya, sebalin polusi disana juga banyak penyakit yang penyebarannya melalui udara, lalu bagaimana dengan udara di jalan raya. Seperti yang kita ketahui polusi sangan banyak pada jalan raya hal ini disebabkan karena salah satunya adalah asap motor, asapa-asap ini sering kali membuat kita batuk-batuk atau bahkan sesak napas. Selain polusi tersebut yang ada pada udara khusunya di jalan raya, juga terdapat banyak bakteri yang penyebarannya melalui udara salah satunya adalah penyakit Pneumokokus dimana penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococus pneumonia. Adapun informasi lebih lengkap dapat dibaca pada: http://www.ikatanapotekerindonesia.net/articles/34-pharmacy-news/2019-waspadai-penyebaran-bakteri-lewat-udara.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Dian telah menambahkan informasi pada artikel yang saya buat.

      Hapus
  13. Artikel yang sangat bagus Evin, disini membuka mata kita agar selalu waspada saat berinteraksi di luar lingkungan khususnya saat berada di jalan raya, karena menurut artikel yang telah dijabarkan oleh Evin bahwa banyak sekali bakteri yang membahayakan yang hidup di jalan raya. Dan pada umumnya bersifat patogen yang berdampak negatif bagi tubuh kita.
    Menambahkan saja terkait mencegah kontaminasi bakteri udara pada tubuh kita, yaitu para pembaca sekalian dapat mengkonsumsi buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin, karena kandungan viamin dapat mengintrol bakteri-bakteri jahat yang dapat membahayakan dan menjadi parasit pada tubuh kita.
    Selengkapnya bisa dikunjungi link http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI,_Kusnadi,dkk/BAB_IV_PERTUMB.BAKTERI.pdf
    Terimakasih Evin, semoga bermanfaat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Hani atas tambahan informasinya. Wah, informasi yang direferensikan sangat bermanfaat sekali.

      Hapus
  14. Woow ternyata bukan hanya kendaraan yg banyak di jalan raya tetapi bakteri pun cukup banyak yang terdapat di jalan raya. Untung banyaknya gak sebanyak kendaraan yg hampir memadati ibukota ya heheh (kelihatannya). Terkait mengenai bakteri di jalan raya yang telah dijabarkan saudari evin, seketika itu muncul sebuah pertanyaan bagaimana kah pencegahannya agar bakteri" yang terdapat padaudara itu tidak masuk ke salyran pernapasan kita ya ? Padahalkan kita, mamalia darat khususnya sangat membutuhkan udara. Hmm..ditambah lagi saya termasuk kedalam orang yg kesehariannya pasti bertemu yang namanya jalanan atau jalan raya yang penuh dengan udara tercemar. Naahh maka dari itu, ada masukan dari saya untuk memakai masker saat berada di jalan raya khususnya yang sering berkendara. Mengapa begitu ? Karena dh penggunaan masker, di perkirakan dapat menyaring bakteri, virus, atau partikel jenis lainnya (sumber : http://m.kompasiana.com/post/read/385982/1/penting-membiasakan-bermasker-saat-bepergian.html) sehingga pencegahan kontaminasi bakteri pada saluran pernapasan dapat terminimalisir. Semoga masukan saya bermanfaat. Thank you

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Farissa atas tambahan informasinya.

      Hapus
  15. artikel yang bagus evin :) seperti yang kita ketahui bahwa semakin hari udara di jalan raya khususnya semakin panas, hal itu disebabkan volume kendaraan yang semakin hari semakin bertambah ditambah di kota-kota besar termasuk jakarta gedung-gedung pencakar langit pun semakin banyak dikembangkan..
    izin menambahkan dari artikel yang saya baca bahwa Para ahli dari University of Cincinnati College of Medicine menemukan bahwa 36 persen anak usia 3 tahun yang menderita batuk yang berlangsung lama (tanda awal terjadinya asma atau gangguan paru) adalah mereka yang sering terpapar pada polusi udara dan endotoksin yang terdapat dalam debu, saat mereka bayi. Sebagai perbandingan, gejala batuk yang membandel terlihat pada 11 persen anak yang terpapar polusi udara skala rendah dan alergen dalam ruang saat mereka bayi dan 18 persen pada anak yang terpapar polusi tingkat tinggi dan endotoksin di dalam ruangan. sudah jelas sekali kan bahwa polusi udara apalagi di jalan raya itu memang sangat merugikan dan menimbulkan banyak penyakit di dalamnya ..
    sumber http://4lifes.blogdetik.com/2009/12/03/penyakit-asma-akibat-udara-kotor-dan-debu/
    terimakasih evin :)

    BalasHapus
  16. artikel yang dibuat Evin sangat bermanfaat, karena di dalamnya terdapat penjabaran-penjabaran mengenai bakteri yang terdapat di jalan raya yang kebanyakan merupakan patogen. tentulah kita setiap hari tidak terepas dari jalan raya dan segala rutinitas di jalan raya. saya hanya ingin menambahkan sedikit mengenai solusi untuk mengurangi bakteri ataupun polutan yang ada di jalan raya, yaitu dengan menanam pohon lidah mertua di pinggir jalan raya. Selain itu juga getah yang ada di pohon lidah mertua dapat digunakan untuk antiseptik alami pencegah infeksi akibat bakteri. seperti yang dikatakan sumber berikut: http://www.bimbingan.org/manfaat-lidah-mertua.htm

    terima kasih, semoga bermanfaat :)

    BalasHapus
  17. Mikroba diudara memang salah satu mikroba yang tidak bisa kita hindari, karena secara sadar atau tidak, kita telah melakukan kontak langsung dengan mikroba diudara. Saya hanya ingin menambahkan daftar penyakit yang disebabkan oleh penyebaran mikroba diudara, seperti difteri, faringitis, radang paru, dan batuk rejan seperti dikutip dari http://www.academia.edu/3791250/Penyebaran_Mikroba. Over all, materi yang diangkat oleh Evin sangat menarik :)

    BalasHapus
  18. Artikel nya evin sangat menarik ya..
    mikroba pada udara tidak bisa hindari karena kita langsung melakukan kontak dengan mikroba udara.

    Saya hanya ingin menambahjan penyakit yang di akibatkan oleh mikroba pada udara yaitu influenza Virus flu adalah virus udara yang menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Virus dapat terhirup atau dapat tertular dengan menyentuh sebuah benda yang telah terkontaminasi bersama virus dan kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata. Tiga jenis virus influenza, yang disebut influenza A, B dan C, menyebabkan wabah flu. Virus influensa A dan B lebih sering terjadi daripada influenza C dan strain virus biasanya disertakan dalam vaksin flu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dan dapat di baca penularan flu selengkapnya disini http://www.sridianti.com/cara-penularan-penyakit-influenza.html
    dan mencegah penyakit influenza http://www.sridianti.com/cara-mencegah-penyakit-influenza.html. Terima kasih semoga bermanfaat

    BalasHapus
  19. artikelnya sangat bagus dan infomatif sekali evin. saya bau tau ternyata banyak sekali mikroba yang terdapat di jalan raya yang bisa menimbulkan penyakit yang berbahaya, seperti sars , meningitis, TBC dan lainnya. apalagi di jakarta ya yang sangat panas sekali. trimaksih evin atas penjelasannya, setelah mengetahui hal ini saya akan berhati hati lagi jika keluar rumah.
    trimaksih evin :)

    BalasHapus
  20. artikel yang evin buat sangat mearik dan informatif. ternyata udara sumber bakteri juga ya. banyak sekali mikroba diudara yang bersifat patogen. banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh mikroba udara salah satunya Tbc. mau menambahkan saja ya pin, artikel ini memuat tentang populasi bakteri penyebab tbc di kawasan rumah sakit Cisarua akibat pencemaran populasi yang banyak. monggo bisa dilihat disini http://download.portalgaruda.org/article.php?article=71507&val=4883. terimakasi

    BalasHapus
  21. artikel yang evin buat sangat informtif, bakteri pada udara memang sangat susah di hindarkan, dan sangat mudah untuk menularkan peyakit seperti batuk, flu, dsb . selebihnya dapat di lihat di http://www.sridianti.com/cara-penularan-penyakit-influenza.html
    dan mencegah penyakit influenza http://www.sridianti.com/cara-mencegah-penyakit-influenza.html. terimakasih, semoga bermanfaat :-)

    BalasHapus
  22. artikel evin sangat menarik pembahasan mengenai mikroba di jalan raya ini mengingatkan kita bahwa mikroba dapat hidup diberbagai tempat, untuk memperkuat ya mengenai jenis mikroba dan penyebarannya di udara dapat lebih dilengkapi melalui sumber berikut https://www.academia.edu/3791250/Penyebaran_Mikroba

    BalasHapus
  23. artikel evin sangat menarik dan sudah bagus sekali dalam pemaparannya karena sudah sangat rinci, tidak dapat dipungkiri rutinitas kita sehari hari tidak lepas dari jalan raya, dijalan raya ini merupakan banyak aktivitasnya yang terjadi, dan banyak pula polutan yang dikeluarkan oleh kendaraan sehingga tidak aneh lagi di jalan raya pasti banyak jenis-jenis mikroba. dengan artikel ini wawasan saya bertambah akan bakteri yang terdapat dijalan raya yang begitu banyak. untuk itu kita sebagai salah satu yang selalu beraktifitas dijalan raya dapat menjaga diri dari mikroba seperti dengan penggunaan masker penutup mulut , penanaman tumbuhan dipinggri jalan . dan lai-n lain. terima kasih evin untuk artikrlnya yang sangat informatif, sukses untuk evin :D

    BalasHapus
  24. Artikel yang disampaikan oleh saudari Evin sangat menarik, karena kita sehari-hari pastinya berpergian melewati jalan raya.di jalan raya pun tidak hanya ada satu jenis polusi namun banyak sekali, otomatis bakteri yang ada pun sangat banyak. mungkin lebih baik lagi jika diberikan klasifikasi dari bakterinya seperti pada sumber digilib.unila.ac.id/1956/7/BAB%20II.pdf
    Good Job Evin! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Putri atas tambahannya. Semoga dengan menambahkan klasifikasi dari bakteri maka artikel saya bisa menjadi sempurna.

      Hapus
  25. artikelnya sangat informatif sekali Evin penjelasannya sangat baik mudah untuk dicerna. ya memang udara yang kita hirup itu belum tentu bersih bisa jadi banyak yang terkandung didalamnya seperti logam berat Pb (Timbal) dan yang lainnya juga ada bakteri yang bisa saja menginfeksi tubuh kita. untuk itu kalau sedang berada diluar apalagi seperti di Jakarta ini yang kualitas udaranya bisa dibilang kurang baik, sebaiknya saat siang hari gunakanlah masker supaya lebih aman dan bisa menyaring udara yang kita hirup. terima kasih :D

    BalasHapus
  26. Artikel ini sangat informatif yang memberi pengetahuan tentang bakteri udara dan akibatnya sehingga para pembaca dapat waspada terhadap bakteri udara tersebut. ada beberapa cara untuk menghindari bakteri udara tersebut salah satunya dengan cara menggunakan masker untuk menyaring partikel dan mikroorganisme yang berukuran sangat kecil, termasuk virus influenza dan bakteri turbekulosis. selengkapnya evin dapat lihat di http://www.rsjakarta.co.id/artikel-dokter/masker-kenali-jenis-dan-kegunaan/.
    Terimakasih Evin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pipit sudah menambahkan dan melengkapi informasinya.

      Hapus
  27. artikel evin ini benar adanya. kita tahu bahwa udara penuh dengan zat-zat yang berbahaya. baik abiotik maupun biotik . yaitu berupa gas (seperti CO ) , deu, maupun flora yang berterbangan. jadi kita harus menyikapinya dengan baik agar terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan( terutama penyakit )

    jadi, saya setuju dengan semua yang dipaparkan evin ini :) . terima kasih evin sudah berbagi infonya .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Suadah telah setuju dengan paparan artikel yang dibuat mengenai mikroba di udara pada jalan raya.

      Hapus
  28. artikel yang menari teteh :) terima kasih atas info nya ya :D . jalan raya pusat mikroba mungkin yaaaa hehee. karena sumber polusi juga ada di sana, sehingga ketika kita hendak bepergian atau jalan di jalan raya untuk lebih protect misalnya memakai penutup hidung mulut dan mencuci tangan kaki setelah bepergian. :) I agree with your article :)

    BalasHapus