Sabtu, 06 Juni 2015

Chloroflexus aurantiacus yang Mandiri

Apakah kalian tahu bakteri fotosintetik?
Apakah kalian tahu siapa Chloroflexus aurantiacus?
Kalian tidak tahu?!

Nah, disini saya akan menjelaskan dan memberikan sedikit informasi mengenai terkait pertanyaan tersebut. Let’s gooo!!!

            Bakteri fotosintetik menggunakan energi cahaya matahari untuk mereduksi karbondioksida (CO2) menjadi karbohidrat sama dengan sebagaimana tumbuhan hijau memerlukan energi cahaya matahari untuk membuat makanan. Bakteri fotosintetik memerlukan sumber elektron untuk mereduksi karbondioksida, bukan air yang dibutuhkan seperti tumbuhan hijau.

            Bakteri belerang ungu dan bakteri belerang hijau merupakan bakteri fotosintetik yang menggunakan Hidrogen Sulfida (H2S) untuk menyediakan elektron yang diperlukan untuk mensintesis NADPH dan ATP yang merupakan energi untuk reaksi fotosistem. Dalam proses tersebut, bakteri menghasilkan unsur belerang yang akan disimpan di dalam sel dalam bentuk granula.

            Bakteri fotosintetik mengandung bentuk klorofil khusus yaitu bakteriklorofil. Bakteriklorofil terdapat didalam membran mesosom. Jadi, bakteriklorofil ini berfungsi menangkap sumber elektron yang dibutuhkan oleh bakteri fotosintetik. Salah satu jenis Bakteri fotosintetik yaitu Chloroflexus aurantiacus.

            Chloroflexus aurantiacus adalah salah satu jenis bakteri fotosintetik yang berbentuk streptobasilus yaitu bakteri yang berbentuk basil yang hidupnya berkoloni, memanjang dan membentuk rantai. Chloroflexus aurantiacus termasuk bakteri gram negatif. Chloroflexus ini mengandung bakteriklorofil yang merupakan klorofil khusus yang dimiliki bakteri ini dan berfungsi untuk menangkap sumber elektron yang dibutuhkannya. Chloroflexus aurantiacus merupakan organisme termofilik dan dapat tumbuh pada suhu 35 sampai 70 derajat Celcius. Bakteri ini melakukan perbanyakkan diri secara pembelahan biner (Herni, 2009).

Gambar: Bakteri Chloroflexus aurantiacus
Klasifikasi Chloroflexus auriantiacus
Kingdom          : Bacteria
Filum                : Chloroflexi
Kelas                : Chloroflexi
Ordo                : Chloroflexales
Famili               : Chloroflexaceae
Genus               Chloroflexus
Spesies             Chloroflexus aurantiacus
Sumber: Wikipedia.com

Bakteri ini dijumpai pada sumber-sumber air panas, kawah gunung berapi, geiser dan sebagainya. Chloroflexus dapat hidup pada keadaan gelap dan terang. Pada keadaan terang, Chloroflexus auriantiacus tumbuh dibawah sinar matahari dan memiliki warna hijau gelap. Pada keadaan gelap dengan ketersediana oksigen, Chloroflexus aurantiacus memiliki warna oranye gelap. Bakteri Chloroflexus aurantiacus membentuk koloni filamen tertutup di dalam sarung yang menyelubunginya yang dikenal sebagai trikoma.

            Chloroflexus merupakan bakteri yang mandiri dan menguntungkan bagi tumbuhan sebab bakteri ini mampu memproduksi energi dengan melakukan siklis photosphosporilasi pada proses fotosintetik tanpa melibatkan oksigen. Walaupun, bakteri ini dapat mencukupi kebutuhan nutrisi dan energinya dengan mengambil senyawa organik sebagai sumber karbonnya.  Bakteri ini tumbuh sebagai photoheterorof di alam dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan karbon anorganik dengan melalui pertumbuhan fotoautotrof. Chloroflexus tidak tergantung pada kesediaan oksigen, ada tidaknya oksigen Chloroflexus tetap bisa tumbuh dan dapat memproduksi energi di alam. Bakteri Chloroflexus dapat merugikan bagi hewan maupun manusia sebab bakteri ini bersifat patogen yang dapat menyebabkan penyakit (Ni'matuzahroh, 2011).

            Chloroflexus menggunakan senyawa-senyawa anorganik seperti hidrogen sulfida, tiosulfat atau unsur belerang dan juga memanfaatkan hidrogen (H2) sebagai sumber elektron dalam melakukan proses fotosintetik. Bakteri Chloroflexus memiliki enzim yang dapat mensintesis senyawa anorganik mejadi organik tanpa memerlukan oksigen. Kemudian, yang kita ketahui bahwa memakan sayur-sayuran sangat bagus bagi tubuh terutama bagi manusia. Sayur memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Namun, Bakteri Chloroflexus penghuni pada bagian lamela daun pada membran sitoplasma yang untuk menjalankan reaksi fotosntetik bersifat patogen bagi hewan atau manusia. Jika hewan atau manusia memakan tumbuhan hijau atau sayur-sayuran dapat menyebabkan penyakit bagi hewan ataupun tumbuhan tersebut. Agar kita tidak menjadi salah satu korban dari Chloroflexus, kita harus benar dalam mengolah sayur-sayuran tersebut sebelum dikonsumsi. Dengan cara mencuci sayuran hingga bersih, menggunakan alat masak yang bersih dan memasak sayuran sampai matang. Kita harus mengetahui dan perduli dengan organisme yang mikroskopik karena oraganisme mikroskopik dapat menguntungkan maupun menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup.

Demikian, informasi yang saya berikan mengenai bakteri fotosintetik dan Bakteri Chloroflexus aurantiacus. Semoga dapat bermanfaat bagi kalian. See you!

Daftar Pustaka           

Tang HK, et al. Complete genome sequence of the filamentous anoxygenic phototrophic bacterium Chloroflexus aurantiacusBMC Genom. 2015
Madigan MT; Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP. Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition. 2009.
Psencik J, et al. Structure of Chlorosomes from the Green Filamentous Bacterium Chloroflexus aurantiacusJ Bacteriol.2009.
Sri Sumarsih. http://www.slideshare.net/yudiaditya92/buku-ajar-mikrobiologi. 2003. Dikutip pada tanggal 6 Juni 2015 Pukul 19.47 WIB.
Akira Yukota. http://journal.ui.ac.id/science/article/viewFile/1273/1170. 2012. Dikutip pada tanggal 6 Juni 2015 Pukul 20.05 WIB.