Uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear beganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Uji asumsi klasik untuk
analisis regresi linear yang bertujuan untuk menghitung nilai pada variabel
tertentu. Uji asumsi
klasik yang sering digunakan yaitu uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji linearitas.
- Uji Normalitas: untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak.
- Uji Multikolinearitas: untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas.
- Uji Heteroskedastisitas: untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain.
Cara membuat Uji Asumsi Klasik dengan menggunakan SPSS, sebagai berikut:
1. Membuat data di Microsoft Excel
2. Membuat variabel di Variable View pada SPSS
Variable terbagi menjadi 4: Nama Siswa, Gender Siswa, Umur Siswa dan Nilai Siswa
3. Memasukkan Data pada Data View
Mengcopy data awal yang sudah dibuat di Microsoft Excel ke dalam Data View yang ada di SPSS
Dengan hasil, sebagai berikut:
"Pengaruh Umur Siswa dan Jenis Kelamin Siswa terhadap Nilai Siswa"
Variabel Terikat (Dependent Variable)
- Nilai siswa
Variabel Bebas (Independet Variable)
- Umur siswa
- Jenis Kelamin siswa
1.
Uji Normalitas
Dianalisis
melalui grafik P-Plot
Dari grafik Normal P-Plot, didapat bahwa titik-titik pada grafik mengikuti garis diagonal dan tidak berada
jauh dari garis. Sehingga, model regresi ini lulus Uji Normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Dari tabel Coefficients, didapat bahwa:
q Variabel Jenis
Kelamin
Memiliki nilai
tolerance = 0.689. Nilai tolerance > 0.1
Nilai VIF =
1.451. VIF < 10
q Variabel Umur
Siswa
Memiliki nilai
tolerance = 0.689. Nilai tolerance > 0.1
Nilai VIF =
1.451. VIF < 10
Dengan demikian, model regresi pada penelitian ini lulus
Uji Multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik Scatterplot, titik-titik tidak
membentuk suatu pola tertentu dan menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada
sumbu Y. Sehingga
model regresi ini lulus Uji Heteroskedastisitas.